Latar Belakang
Pondok pesantren Bahrul Ulum muliasari merupakan cabang dari pondok pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang.pondok pesantren ini pada awalnya bernama pondok “selawe” karena saat itu hanya di huni oleh 25 orang santri,pondok ini berdiri tahun 1825 Masehi di dusun gedang tambak beras kecamatan jombang kabupaten jombang.pondok pesantren ini didirikan oleh KH.ABDUS SALAM yang dikenal dengan nama mbah shoichah (artinya bentakan yang membuat orang gentar).beliau adalah salah seorang keturunan raja Brawijaya dari majapahit. Nama “Bahrul Ulum”muncul berasal dari KH.Abdul Wahab Chasbullah pada tahun 1967.secara harfiah Bahrul Ulum artinya lautan Ilmu. Beberapa tahun kemudian pendiri NU ini pulang ke Rahmatullah pada tanggal 29 esember 1971,kemudian pada tahun 1987 kepemimpinan pondok pesantren di pegang secara kolektif oleh Dewan pengasuh yang di ketuai oleh KH.Muhammad Sholeh Abdul Hamid. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangannya pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak beras tentu sudah banyak menelurkan ulama besar yang mewarnai perjuangan dan dakwah di berbagai penjuru nusantara, mulai dari sabang sampai merauke . salah satunya di pulau Sumatera bagian Selatan tepatnya di kota palembang kabupaten Musi Banyuasin ( saat itu ) kemudian terjadi pemekaran kabupaten menjadi Banyuasin kemudian juga terjadi pemekaran kecamatan dari Muara Telang menjadi Tanjung Lago. Salah satu santri Mu`alimin Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras juga ikut andil dalam perjuangan dan dakwah menyebarkan ajaran islam, beliau bernama lengkap Ustadz Muhammad sholih Al Qosdy. Ustadz muda ini di utus kiyai saat itu baru berusia 20 tahun, Beliau diutus tepatnya pada tanggal 7 bulan 7 di jalur 17 tahun 1994. Perjuangan dan dakwah beliau hanya di bekali syeikh dengan “ Li I” Laai Kalimatillah” dan do`a restu dari orang tua. Langkah pertama yang di ambil ustadz muda ini saat berada di sumatera yakni menghimpun anak yatim ,piatu dan anak yang kurang mampu untuk di didik dan di beri keterampilan. Kegiatan inilah yang merupakan tonggak awal berdirinya Yayasan“Al Muhibbin” nama ini diambil dari komplek asrama pada saat Ustadz muda ini masih berada di pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras. Selanjutnya beliau merintis pengajian mingguan , bulanan untuk keluarga bapak Imam Subangi dan masyarakat yang ingin mempelajarai ajaran islam serta mendirikan TPA Al Muhibbin untuk anak-anak yang mukim di lokasi pasar umumnya anak –anak Muliasari . kemudian 1 tahun berjalan beliau mendirikan Madrasah Diniyyah ( MD) untuk santri yang sudah menghatamkan Al Qur`an . Diniyyah ini berjalan selama 2 tahun , tetapi kemampuan santri cukup mengalami perubahan pesat ini terbukti dari beberapa santri sudah dapat mengmalkan ilmu yang diperoleh untuk terjun di lembaga pendidikan formal ( Madrasah Ibtidaiyyah ). Dengan kemajuan yang diperoleh, ustadz muda ini berfikir keras bagaimana caranya agar anak- anak yang masih dalam usia sekolah tidak putus sekolah hal ini dapat dilihat dari kondisi ekonomi orang tua yang berpenghasilan tidak menentu sehingga tidak dapat menyekolahkan putra –putrinya kejenjang yang lebih tinggi, kemudian beliau menyampaikan inisiatif ini kepada para pengurus yayasanAl Muhibbin untuk mendirikan pendidikan formal sederajat SLTP yakni Madrasah Tsanawiyah ( MTs ). Pendidikan ini mengkombinasikan pendidikan umum dan agama alasannya para santri akan memperoleh pengetahuan umum tetapi berlandaskan agama yang diharapkan dapat menjadi benteng mereka dalam mewarnai dunia sesuai dengan zamannya. Bagi anak yatim ,piatu ,dan kurang mampu dibaskan dari pembayaran. ini sebagai wujud keprihatinan terhadap kondisi orang tua / wali santri. Inisiatif ini sangat direspon positif oleh pengurus yayasan dan sebagian besar masyarakat khususnya Muliasari umumnya warga jalur 17. Tepatnya tanggal 24 September 2002 secara resmi Madrasah Tsanawiyah dibuka ( beroperasi ) selanjutnya pada tahun 2005 didirikan Madrasah Aliyah ( MA ),tahun 2007 didirikan Madrasah Ibtidaiyyah ( MI ) yang berlokasi di jalur 17 desa Telangsari ditahun yang bersamaan didirikan juga Raudhatul Athfal ( RA ). Secara globalnya “ Alhamdulillah pendidikan formal di pondok pesantren Bahrul Ulum cukup mengalami kemajuan yang signifikan, ini semua dapat terwujud tentunya berkat kerjasama dari semua unsur yang terlibat didalamnya
Sabtu, 21 Februari 2015
Cikal Bakal PPBU Muliasai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar